Menimbang |
: |
a. |
bahwa pengelolaan sumber pembiayaan pembangunan oleh Lembaga Pembiayaan
perlu diarahkan untuk dapat lebih menunjang pertumbuhan dan stabilitas
ekonomi; |
|
|
b. |
bahwa Lembaga Pembiayaan sebagai salah satu bentuk usaha dibidang lembaga
keuangan mempunyai peranan penting dalam pengelolaan sumber pembiayaan
pembangunan; |
|
|
c. |
bahwa berhubung dengan itu dipandang perlu untuk menetapkan Ketentuan
dan tata Cara pelaksanaan Lembaga Pembiayaan dalam Keputusan Menteri Keuangan
|
Mengingat |
: |
1. |
Undang
- Undang Nomor 12 tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perkoperasian (Lembaran
Negara Tahun 1967 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Tahun 1967 Nomor 2832);
|
|
|
2. |
Keputusan
Presiden Nomor 44 dan 45 Tahun 1974 juncto Keputusan Presiden Nomor
57 Tahun 1980 tentang pokok- Pokok Organisasi Departemen; |
|
|
3. |
Keputusan Presiden Nomor : 64/M Tahun 1988, tentang Pembentukan Kabinet
Pembangunan V; |
|
|
4. |
Keputusan
Presiden Nomor 61 Tahun 1988, tentang Lembaga Pembiayaan; |
|
|
5. |
Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor Kep-38/MK/IV/ 1/1972 tentang
Lembaga Keuangan yang telah diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor
562/KMK.011/1982 |
|
|
|
|
MEMUTUSKAN
|
MENETAPKAN |
: |
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG KETENTUA
N DAN TATA CARA PELAKSANAAN LEMBAGA PEMBIAYAAN. BAB I KETENTUAN UMUM |
|
|
|
|
|
|
Yang dimaksud dalam Keputusan ini dengan : |
|
|
a. |
Menteri adalah Menteri Keuangan: |
|
|
b. |
Lembaga Pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan
dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal dengan tidak menarik dana
secara langsung dari masyarakat; |
|
|
c. |
Perusahaan Pembiayaan adalah badan usaha yang didirikan khusus untuk
melakukan kegiatan yang termasuk dalam bidang usaha Lembaga Pembiayaan;
|
|
|
d. |
Perusahaan Sewa Guna Usaha (leasing Company) adalah badan usaha yang
melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik
secara Finance Lease maupun Operating Lease untuk digunakan oleh Penyewa
Guna Usaha selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala; |
|
|
e. |
Finance Lease adalah kegiatan Sewa Guna Usaha, dimana Penyewa Guna
Usaha pada akhir masa kontrak mempunyai hak opsi untuk membeli objek sewa
guna usaha berdasarkan nilai sisa yang disepakati bersama; |
|
|
f. |
Operating Lease adalah kegiatan Sewa Guna Usaha dimana Penyewa Guna
Usaha tidak mempunyai hak opsi untuk membeli objek sewa guna usaha; |
|
|
g. |
Penyewa Guna Usaha (lessee) adalah perusahaan atau perorangan yang
menggunakan barang modal dengan pembiayaan dari pihak Perusahaan Sewa Guna
Usaha (Lessor); |
|
|
h. |
Perusahaan Modal Ventura (Ventura Capital Company) adalah badan usaha
yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal kedalam
suatu Perusahaan Pasangan Usaha (Investee Company) untuk jangka waktu tertentu;
|
|
|
i. |
Perusahaan Pasangan Usaha adalah perusahaan yang memperoleh pembiayaan
dalam bentuk penyertaan modal dari Perusahaan Ventura; |
|
|
j. |
Divestasi adalah tindakan penarikan kembali penyertaan modal yang dilakukan
oleh Perusahaan Modal Ventura dari Perusahaan Pasangan usahanya; |
|
|
k. |
Perusahaan Perdagangan Surat Berharga (Securities Company) adalah badan
Usaha yang melakukan kegiatan perdagangan surat berharga. |
|
|
l. |
Perusahaan Anjak Piutang (Factoring Company) adalah badan usaha yang
melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian dan atau pengalihan
serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan dari
transaksi perdagangan dalam atau luar negeri; |
|
|
m. |
Penjual Piutang (klien) adalah perusahaan yang menjual dan atau mengalihkan
piutang atau tagihannya yang timbul dari transaksi perdagangan kepada Perusahaan
Anjak Piutang; |
|
|
n. |
Perusahaan Kartu Kredit (Credit Card Company) adalah badan usaha yang
melakukan kegiatan pembiayaan untuk membeli barang dan jasa dengan menggunakan
kartu kredit; |
|
|
o. |
Pemegang Kartu Kredit adalah nasabah yang mendapat pembiayaan dari
Perusahaan Kartu Kredit; |
|
|
p. |
Perusahaan Pembiayaan Konsumen (Consumers Finance Company) adalah badan
usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan untuk pengadaan barang berdasarkan
kebutuhan konsumen dengan sistim pembayaran angsuran atau berkala oleh
konsumen; |
|
|
q. |
izin Usaha adalah izin untuk melakukan kegiatan usaha dibidang pembiayaan
yang ditetapkan oleh Menteri. |
|
|
r. |
Surat Sanggup Bayar (promissory Note) adalah surat pernyataan kesanggupan
tanpa syarat untuk membayar sejumlah uang tertentu kepada pihak yang tercantum
dalam surat tersebut atau kepada penggantinya. |
|
|
|
|
BAB II
BIDANG USAHA
Pasal 2
|
|
|
Lembaga Pembiayaan melakukan kegiatan yang meliputi bidang
usaha: |
|
|
a. |
Sewa Guna Usaha; |
|
|
b. |
Modal Ventura; |
|
|
c. |
Perdagangan Surat Berharga; |
|
|
d. |
Anjak Piutang; |
|
|
e. |
Usaha Kartu Kredit; |
|
|
f. |
Pembiayaan Konsumen; |
|
|
|
|
|
(1) |
Kegiatan Sewa Guna Usaha dilakukan dalam bentuk pengadaan barang modal
bagi Penyewa Guna Usaha, baik dengan maupun tanpa hak opsi untuk membeli
barang tersebut. |
|
|
(2) |
Dalam kegiatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), pengadaan barang
modal dapat juga dilakukan dengan cara membeli barang milik Penyewa Guna
Usaha yang kemudiaan disewa gunakan kembali. |
|
|
(3) |
Sepanjang perjanjian sewa guna usaha masih berlaku, hak milik atas
barang modal objek transaksi sewa guna usaha berada pada Perusahaan Sewa
Guna Usaha. |
|
|
|
|
|
(1) |
Kegiatan Modal Ventura dilakukan dalam bentuk penyertaan modal ke dalam
suatu Perusahaan Pasangan Usaha untuk : |
|
|
|
a. |
pengembangan suatu penemuan baru; |
b. |
pengembangan perusahaan yang pada tahap awal usahanya mengalami kesulitan
dana; |
c. |
membantu perusahaan yang berada pada tahap pengembangan; |
d. |
membantu perusahaan yang berada dalam tahap kemunduran usaha; |
e. |
pengembangan proyek penelitian dan rekayasa; |
f. |
pengembangan pelbagai penggunaan teknologi baru, dan alih teknologi
baik dari dalam maupun luar negeri; |
g. |
membantu pengalihan pemilikan perusahaan. |
|
|
|
(2) |
Penyertaan modal dalam setiap Perusahaan Pasangan Usaha bersifat sementara
dan tidak boleh melebihi jangka waktu 10 (sepuluh) tahun. |
|
|
(3) |
Penarikan kembali penyertaan modal (divestasi) oleh Perusahaan Modal
Ventura dalam segala bentuknya, dilaporkan kepada Menteri selambat-lambatnya
3 (tiga) bulan setelah dilaksanakan. |
|
|
Perusahaan Perdagangan Surat Berharga melakukan kegiatan sebagai perantara
dan perdangan surat berharga. |
|
|
Kegiatan Anjak Piutang dilakukan dalam bentuk : |
|
|
a. |
pembelian atau pengalihan piutang/tagihan jangka pendek dari transaksi
perdagangan dalam atau luar negeri; |
|
|
b. |
penata usaha penjualan kredit serta penagihan piutang perusahaan klien.
|
|
|
Kegiatan Kartu Kredit dilakukan dalam bentuk penerbitan kartu kredit
yang dapat di manfaatkan oleh pemegangnya untuk pembayaran pengadaan barang
atau jasa. |
|
|
Kegiatan Pembiayaan Konsumen dilakukan dalam bentuk penyediaan dana
bagi konsumen untuk pembelian barang yang pembayarannya dilakukan secara
angsuran atau berkala oleh konsumen. |
|
|
|
|
|
|
TATA CARA PENDIRIAN DAN PERIZINAN
|
|
|
(1) |
Lembaga Pembiayaan dapat dilakukan oleh : |
|
|
|
a. |
Bank; |
b. |
Lembaga Keuangan Bukan Bank; |
c. |
Perusahaan Pembiayaan. |
|
|
|
(2) |
Perusahaan Pembiayaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf c berbentuk
Perseroan Terbatas atau Koperasi; |
|
|
(3) |
Sahan Perusahaan Pembiayaan yang berbentuk Perseroan Terbatas dapat
dimiliki oleh : |
|
|
|
a. |
Warga Negara Indonesia dan atau Badan Hukum Indonesia; |
b. |
Badan Usaha Asing dan Warga Negara Indonesia atau Badan Hukum Indonesia
(Usaha Patunga.) |
|
|
|
(4) |
Pemilikan saham oleh Badan Usaha Asing sebagaimana dimaksud dalam ayat
(3) huruf b ditentukan sebesar besarnya 85 % (delapan puluh lima perseratus)
dari Modal Disetor. | |